Sumber: https://gpriority.co.id/wp-content/uploads/2024/09/WhatsApp-Image-2024-09-17-at-19.00.01-1536x865.jpeg
INAHEF 2024: 3 Fokus Pemerintah Menuju Indonesia Sehat 2045
Jakarta, GPriority.co.id – Menuju Indonesia Sehat 2045, pemerintah Indonesia mempunyai langkah strategis melalui program yang berfokus khususnya pada industri kesehatan. Hal ini disampaikan oleh Profesor Eko, Presiden Perkumpulan Teknik Pelayanan Kesehatan Internasional (PTPKI), pada acara INAHEF 2024, Selasa (17/9).
Pada kesempatan tersebut, Profesor Eko menjelaskan materi ‘Model dan Roadmap Implementasi Program Hasil Terbaik Cepat Presiden dan Wakil Presiden RI 2024-2029’. 3 fokus pemerintah dalam sektor kesehatan, meliputi kesehatan gratis, menuntaskan kasus TBC, dan membangun rumah sakit lengkap yang berkualitas di seluruh kabupaten di Indonesia.
Meskipun begitu, Eko mengungkapkan, dalam 5 tahun terakhir, terdapat beberapa masalah yang dihadapi pemerintah dalam sektor kesehatan.
“Kita ingin menuju Indonesia Emas tapi harapan hidup kita lebih rendah daripada rata-rata dunia. Bahkan masih setara dengan Afrika. Kesembuhan pasien juga masih rendah. Pemeriksaan kesehatan pun masih rendah. Angkanya hanya 16%. Sedangkan di Singapura sudah 96%,” ujar Profesor Eko.
Begitupun dengan konsumsi rokok yang masih tinggi di Indonesia. Sama halnya dengan konsumsi garam, gula, dan gorengan, pemicu berbagai penyakit.
“Sayangnya, berbagai permasalahan tersebut juga ditambah dengan kurangnya jumlah dokter spesialis di Indonesia. Pengidap TBC juga masih tinggi. Iuran BPJS cukup rendah, sehingga penanganan menjadi seadanya. Oleh karenanya, korelasi gaya hidup dan penyakit juga sangat berpengaruh. Dari faktor konsumsi makanan dan kurang tidur misanya,” jelas Eko lebih lanjut.
Perencanaan program tersebut, dijalankan melalui serangkaian proses seperti studi pusataka, studi lapangan, sampai studi banding ke luar negeri.
Terakhir Profesor Eko mengatakan, solusi pertama untuk menuju Indonesia Sehat 2024 yaitu dengan tranformasi pengelolaan kesehatan. Diantaranya seperti estimasi risiko kesehatan, deteksi dini, edukasi gaya hidup sehat, dan lain-lain.
“Untuk masalah TBC di Indonesia, pada tahun 2025-2029, total kebutuhan anggarannya yaitu sebesar Rp42 triliun,” pungkas Eko.
Foto : GPriority/Nindya Farhah Azzahrah